Rabu, 13 November 2013

Contoh Prakarya Dari Barang Bekas

Diposting oleh Unknown di 7:40 AM 0 komentar
dari kaleng susu
dari botol bekas
dari koran


Cara Membuat Bolu Cokelat

Diposting oleh Unknown di 7:35 AM 0 komentar



Siapkan bahannya :

1. Mentega 1/4 Kg
2. Gula Halus 3/8 Kg
3. Telur 12 butir
4. Vanili 2 Bungkus kecil
5. Ovalet 1/2 Sendok Makan
6. Terigu 3 1/2 ons
7. Coklat Bubuk 1/2 Kardus
8. Susu Bubuk Putih 5 Sendok Makan
Alat yang digunakan:

1. Baskom untuk tempat adonan
2. Mixer untuk mixing
3. Oven untuk memanggang
4. Loyang (big size)
Cara Membuat
1. Pisahkan isi telur (kuning dan putih) di tempat berbeda, putih telur di tempat tertentu
sedangkan kuning telurnya bisa tetap berada di dalam cangkang.
2. Masukkan mentega, gula halus, vanili dan ovalet ke dalam baskom lalu mulai di-mix pake
mixer selama kurang lebih 10 menit.
3. Setelah itu campur adonan dengan kuning telur yang dimasukkan satu persatu ke dalam
baskom (adonan harus di-mix terus menerus selama kuning telur dimasukkan, tujuannya
biar rata) selama kurang lebih 10 menit.
4. Setelah itu masukkan terigu sedikit demi sedikit ke dalam adonan, aduk sampai rata
5. Setelah itu masukkan susu bubuk sedikit demi sedikit ke dalam adonan, aduk sampai rata
6. Setelah itu masukkan coklat bubuk sedikit demi sedikit ke dalam adonan, aduk sampai rata
(untuk langkah 5-6-7 waktu yang dibutuhkan kira-kira 15 menit)
7. Mix putih telur yang sudah dipisahkan selama 5 menit di tempat terpisah.
8. Masukkan putih telur yang sudah di-mix ke dalam baskom yang berisi adonan, lalu mix
selama 10 menit atau gunakan insting anda sebagai pembuat kue apakah adonan sudah
siap atau belum :).
9. Masukkan adonan kue yang sudah siap ke dalam loyang, lalu panggang di dalam oven
selama +- 40 menit suhunya 25 derajat celcius atau gunakan insting anda sebagai
pembuat kue apakah kue bolu sudah masak atau belum :).
10. Pegang loyangnya hati-hati (soalnya panas), terus letakkan di tempat yang sudah
disediakan.


MACAM-MACAM RESISTOR

Diposting oleh Unknown di 7:28 AM 0 komentar

1.     Resistor Tetap (Fixed)
Resistor Tetap adalah Resistor yang nilai hambatannya tetap dan tidak dapat diubah – ubah nilainya. Resistor tetap memiliki kemampuan daya, yang disebut Watt. Besar kecilnya kemampuan Resistor untuk dilewati arus tergantung dari bahan pembuat Resistor itu sendiri. Resistor berdaya kecil ( di bawah 2 Watt ) terbuat dari bahan karbon, sedangkan resistor yang bekerja pada daya besar ( 2 Watt – 50 Watt )  terbuat dari kawat nikelin.
Resistor Carbon memiliki kode warna yang
melingkar seperti cincin pada fisiknya. Warna – warna yang melingkar tersebut merupakan kode – kode untuk mengetahui nilai “resistansi” pada Resistor tanpa melakukan pengukuran dengan Ohm Meter. Kode warna yang diberikan merupakan standart pabrik yang dikeluarkan oleh EIA ( Electronic Industries Association ).

2.     Resistor Tidak Tetap (Variabel)
Resistor tidak tetap ( R. Variabel ) adalah Resistor yang nilai hambatannya dapat diubah – ubah sesuai dengan kebutuhan dengan besar hambatan 0 Ohm sampai dengan nilai maksimal hambatan yang tertera pada resistor Variabel tersebut. Resistor Variabel memiliki kemampuan daya yang relative lebih kecil dibandingkan dengan resistor tetap. Hal ini karena resistor Variable terbuat dari serbuk karbon.
Resistor yang nilai resistansinya tidak tetap konstan untuk berbagai arus yang berbeda dikenal juga dengan istilah “ Resistor tak Linier”. Resistor semacam ini merupakan fungsi arus yang mengalir di dalamnya. Salah satu contoh sederhana untuk resistor semacam itu adalah LDR ( Light Dipendent Resistor ). Resistor tidak tetap ( variable ) ada beberapa jenis sesuai dengan fungsi pemakaiannya, diantaranya adalah ; Potensiometer, Tripot, LDR, NTC, PTC.

Pengertian Resistor

Diposting oleh Unknown di 7:24 AM 0 komentar

Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm:

V    = IR
I     = VR

Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar. 
Satuan
Ohm (simbol: Ω adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama Georg Ohm.
Satuan yang digunakan prefix :
1.       Ohm = Ω
2.       Kilo Ohm = KΩ
3.       Mega Ohm = MΩ
§  KΩ = 1 000Ω
§   MΩ = 1 000 000Ω
Konstruksi
Komposisi karbon
Resistor komposisi karbon terdiri dari sebuah unsur resistif berbentuk tabung dengan kawat atau tutup logam pada kedua ujungnya. Badan resistor dilindungi dengan cat atau plastik. Resistor komposisi karbon lawas mempunyai badan yang tidak terisolasi, kawat penghubung dililitkan disekitar ujung unsur resistif dan kemudian disolder. Resistor yang sudah jadi dicat dengan kode warna sesuai dengan nilai resistansinya.
Unsur resistif dibuat dari campuran serbuk karbon dan bahan isolator (biasanya keramik). Resin digunakan untuk melekatkan campuran. Resistansinya ditentukan oleh perbandingan dari serbuk karbon dengan bahan isolator. Resistor komposisi karbon sering digunakan sebelum tahun 1970-an, tetapi sekarang tidak terlalu populer karena resistor jenis lain mempunyai karakteristik yang lebih baik, seperti toleransi, kemandirian terhadap tegangan (resistor komposisi karbon berubah resistansinya jika dikenai tegangan lebih), dan kemandirian terhadap tekanan/regangan. Selain itu, jika resistor menjadi lembab, panas solder dapat mengakibatkan perubahan resistansi dan resistor jadi rusak.
Walaupun begitu, resistor ini sangat reliabel jika tidak pernah diberikan tegangan lebih ataupun panas lebih.
Resistor ini masih diproduksi, tetapi relatif cukup mahal. Resistansinya berkisar antara beberapa miliohm hingga 22 MOhm.
Film karbon
Selapis film karbon diendapkan pada selapis substrat isolator, dan potongan memilin dibuat untuk membentuk jalur resistif panjang dan sempit. Dengan mengubah lebar potongan jalur, ditambah dengan resistivitas karbon (antara 9 hingga 40 µΩ-cm) dapat memberikan resistansi yang lebar[1]. Resistor film karbon memberikan rating daya antara 1/6 W hingga 5 W pada 70 °C. Resistansi tersedia antara 1 ohm hingga 10 MOhm. Resistor film karbon dapat bekerja pada suhu di antara -55 °C hingga 155 °C. Ini mempunyai tegangan kerja maksimum 200 hingga 600 v.
Film logam
Unsur resistif utama dari resistor foil adalah sebuah foil logam paduan khusus setebal beberapa mikrometer.
Resistor foil merupakan resistor dengan presisi dan stabilitas terbaik. Salah satu parameter penting yang memengaruhi stabilitas adalah koefisien temperatur dari resistansi (TCR). TCR dari resistor foil sangat rendah. Resistor foil ultra presisi mempunyai TCR sebesar 0.14ppm/°C, toleransi ±0.005%, stabilitas jangka panjang 25ppm/tahun, 50ppm/3 tahun, stabilitas beban 0.03%/2000 jam, EMF kalor 0.1μvolt/°C, desah -42dB, koefisien tegangan 0.1ppm/V, induktansi 0.08μH, kapasitansi 0.5pF.

 

Kartika Apriliya Pramaysti Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez